LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN BALOK DI RA MIFTAHUL JANNAH KUNTILI KECAMATAN SUMPIUH
KABUPATEN BANYUMAS
Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD 4504) Program S1 PGPAUD FKIP Universitas Terbuka
DISUSUN OLEH :
NAMA : MEI SARI’AH
NIM : 819109253
POKJAR : BANYUMAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PURWOKERTO 2014
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini pada program Strata 1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka.
Nama : Mei Sari’ah NIM : 819109253 Tempat Penelitian : Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Waktu Pelaksanaan : Senin, 12 Mei 2014 Kelas Penelitian : Bermain Balok
Telah diterima dan disahkan sebagai syarat untuk memenuhi Tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD 4504) Program S1 PGPAUD FKIP Universitas Terbuka.
KABUPATEN BANYUMAS
Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD 4504) Program S1 PGPAUD FKIP Universitas Terbuka
NAMA : MEI SARI’AH
NIM : 819109253
POKJAR : BANYUMAS
Tutor Siti Aminah, S.Pd NIP. 195701211984032005 | Banyumas, Mei 2014 Peneliti Mei Sari’ah NIM. 819109253 |
KATA PENGANTAR
Puji syukur, Alhamdulillah kehadirat Alloh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sholawat dan salam beriring salam semoga senantiasa terlimpah curah kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW atas perkenan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Analisis Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Penyusunan ini didasarkan pada mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.
Di Universitas Terbuka mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD 4504) wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa program S1 PGPAUD. Dengan Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini mahasiswa diharapkan mampu melakukan penelitian kelas secara sederhana dengan observasi, wawancara, pengumpulan dokumen serta menganalisis hasil penelitian tersebut dengan kerangka keilmuan PAUD yang dimilikinya.
Selanjutnya penulis menyusun Laporan Analisis Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini yang dilakukan di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Akhirnya laporan ini dapat disusun berkat bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Pengelola Pokjar Banyumas.
3. Pengelola dan Para Pendidik Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas.
4. Ayah dan Ibu tercinta yang telah banyak memberi semangat dan bantuan baik moril maupun materiil.
5. Rekan-rekan guru maupun mahasiswa yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Pada kesempatan ini peneliti sangatlah menyadari dalam menyusun laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semua karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi kesempatan laporan di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan.
Banyumas, Mei 2014
Penulis
Mei Sari’ah
NIM. 819109253
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................. i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN.................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI........................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Fokus Penelitian...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 3
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Fokus Penelitian...................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perkembangan Motorik Anak................................................................. 4
B. Pengertian Bermain Balok...................................................................... 6
C. Manfaat Bermain Balok Bagi Perkembangan Anak.......................... 8
D. Medium dan Bahan Baku Balok............................................................ 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian................................................................................... 10
B. Metode Penelitian............................................................................. .... 10
C. Instrumen Penelitian........................................................................ .... 10
A. Subjek Penelitian................................................................................... 10
B. Metode Penelitian............................................................................. .... 10
C. Instrumen Penelitian........................................................................ .... 10
BAB IV TABULASI DATA
A. Tabulasi Data.......................................................................................... 12
B. Hasil Analisis..................................................................................... .... 15
C. Analisis Kritis..................................................................................... .... 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................................. 17
B. Saran........................................................................................................ 17
A. Kesimpulan............................................................................................. 17
B. Saran........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Instrumen Wawancara
1. Instrumen Wawancara dengan Pendidik 4
2. Instrumen Wawancara dengan Pimpinan 3
Lampiran B : Instrumen Hasil Wawancara
1. Instrumen Hasil Wawancara dengan Pendidik 4
2. Instrumen Hasil Wawancara dengan Pimpinan 3
Lampiran C : Dokumentasi 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak adalah amanat bagi orang tua dan asset bangsa yang menentukan masa depan bangsa itu. Orang bijak mengatakan untuk melihat masa depan suatu bangsa adalah dengan melihat keadaan anak dan pemudanya. Oleh sebab itu kita berkewajiban memberi hak-haknya sedini mungkin. Salah satunya adalah memberikan pendidikan yang tepat sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya dan mampu meningkatkan potensi yang dimilikinya.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memberikan pelayanan pendidikan untuk usia 4 sampai 6 tahun. Sedang tugas utama seorang pendidik TK adalah memberikan stimulasi dan rangsangan bagi anak untuk mengoptimalkan fungsi organ-organ dalam tubuh yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sikap dan perilakunya di masa mendatang.
Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh beralamat di Jalan Pramuka RT 1 RW 4 Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Pendirian Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh merupakan realisasi dari program pendidikan anak usia dini yang menggalakan RA sebagai salah satu bentuk pelayanan pendidikan anak usia dini dan masyarakat.
Pengurus Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh mempunyai perhatian besar terhadap pendidikan anak usia dini sehingga mempunyai inisiatif untuk mendirikan Taman Kanak-kanak Berbentuk Raudhatul Athfal. Selain dengan menggunakan menu generik, pemenuhan gizi anak dan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus.
Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
Visi : Menjadi lembaga pendidikan pra sekolah yang bermutu, kondusif dan diridhoi Allah SWT.
Misi :
1. Membekali perkembangan anak didik dengan keimanan, kecerdasan dan keterampilan.
2. Mengembangkan potensi anak sedini mungkin.
3. Membentuk semua komponen sekolah menjadi bagian untuk kemajuan masyarakat/lingkungan.
Program S1 PGPAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusan menjadi tenaga pendidik PAUD profesional yaitu yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas yang bertujuan mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis. Terpenuhinya hak anak di bidang pendidikan dan pengasuhan serta kesejahteraan sosial sehingga tumbuh dan berkembang kecerdasannya secara optimal.
B. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu ruang kelas Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas maka penelitian ini difokuskan pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan "Bermain Balok".
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengumpulkan data mengenai :
a. Alasan pendidik melakukan kegiatan "Bermain Balok".
b. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut.
c. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut.
2. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas.
1. Melatih mahasiswa melakukan tindakan kelas.
2. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di lembaga PAUD.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perkembangan Motorik Anak
Perkembangan motorik erat kaitannya dengan pekembangan motorik di otak. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang. Aktivitas anak terjadi dibawah kontrol otak. Secara simultan dan berkesinambungan, otak terus mengolah informasi yang ia terima. Bersamaan dengan itu, otak bersama jaringan syaraf yang membentuk sistem syaraf pusat yang mencakup lima pusat kontrol, akan mendiktekan setiap gerak anak. Dalam kaitannya dengan perkembangan motorik anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Gerak merupakan unsur utama dalam pengembangan motorik anak. Oleh sebab itu, perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.
Jika anak banyak bergerak maka akan semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh anak ketika ia makin terampil menguasai gerakan motoriknya. Selain kondisi badan juga semakin sehat karena anak banyak bergerk, ia juga menjadi lebih percaya diri dan mandiri. Anak menjadi semakin yakin dalam mengerjakan segala kegiatan karena ia tahu akan kemampuan fisiknya. Anak-anak yang baik perkembangan motoriknya, biasanya juga mempunya keterampilan sosial positif. Mereka akan senang bermain bersama teman-temannya karena dapat mengimbangi gerak teman-teman sebayanya, seperti melompat-lompat dan berlari-larian.
Perkembangan lain yang juga berhubungan dengan kemampuan motorik anak adalah anak akan semakin cepat bereaksi, semakin baik koordinasi mata dan tangannya, dan anak semakin tangkas dalam bergerak. Dengan semakin meningkatnya rasa percaya diri anak maka anak juga akan merasa bangga jika ia dapat melakukan beberapa kegiatan.
Dalam buku Balita dan Masalah Perkembangannya (2001) secara umum ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik anak pada usia dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif dan autonomous. Pada tahap kognitif anak berusaha untuk memahami keterampilan motorik serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Pada tahapan ini, dengan kesadaran mentalnya anak berusaha mengembangkan strategi tertentu untuk mengingat gerakan serupa yang pernah dilakukan pada masa lalu.
Pada tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba meralat olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali dimasa mendatang. Tahap ini adalah perubahan strategi dari tahapan sebelumnya, yaitu dari apa yang harus dilakukan menjadi bagaimana melakukannya.
Pada tahap autonomous, gerakan yang ditampilkan anak merupakan respons yang lebih efisien dengan sedikit kesalahan. Anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis.
Pertumbuhan fisik anak diharapkan dapat terjadi secara optimal karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-harinya. Secara langsung, petumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilannya dalam bergerak. Misalnya, anak usia empat tahun yang bentuk tubuhnya sesuai dengan usianya, akan melakukan hal-hal yang lazim dilakukan seusianya, sepeti bemain dan begaul dengan lingkungan keluarga dan teman-temannya. Apabila ia mengalami hambatan tertentu, sepeti tubuhnya terlalu gemuk atau malas dan lemas bergerak, anak akan sulit mengikuti permainan yang dilakukan oleh teman-teman sebayanya.
Adanya kemampuan/keterampilan motorik anak juga akan menumbuhkan kreativitas dan imajinasi anak yang merupakan bagian dari perkembangan mental anak. Dengan demikian, sering pula para ahli menekankan bahwa kegiatan fisik dan juga keterampilan fisik anak akan dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak. Gerakan yang mereka lakukan saat bermain bermanfaat untuk membuat fungsi belahan otak kanan dan otak kiri anak seimbang. Belahan otak kiri anak akan menggatur cara berpikir logis dan rasional, menganalisis, bicara serta beorientasi pada waktu dan hal-hal terperinci, sedangkan belahan otak kanan berperan mengatur hal-hal yang intuitif, bermusik, menari dan kreativitas. Berbagai permainan yang dilakukan anak akan membuat otak kiri dan otak kanan anak befungsi dengan baik. Begitu juga dengan pengembangan kemampuan motorik kasar dan motorik halus anak yang baik akan membuat anak lebih dapat mengembangkan kognitif anak dalam hal kreativitas dan imajinasinya.
Jika seorang anak sudah diberi kesempatan dan arahan serta bimbingan untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halusnya maka berarti secara fisik anak diarahkan untuk menjadi semakin sehat dan hal ini sesuai dengan bunyi kalimat bijak berikut, yaitu “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Kesehatan fisik seorang anak akan mempengaruhi pula kesehatan jiwanya sehingga anak akan menjadi anak yang riang, positif, dan senang melakukan berbagai aktivitas lainnya. Dengan kata lain jika keadaan fisik seseorang anak baik dan sehat ia akan dapat beaktivitas dengan baik pula. Kemampuan fisik dan mental anak yang baik nantinya mepakan dasar bagi anak untuk membangun pengetahuan yang lebih tinggi atau lebih luas lagi (Semiawan, 2003).
B. Pengertian Bermain Balok
Balok mempunyai tempat di hati anak serta menjadi pilihan favorit sepanjang tahun, bahkan sampai tahun ajaran berakhir. Ketika bermain balok banyak temuan-temuan yang terjadi. Demikian pula pemecahan masalah terjadi secara alamiah. Bentuk konstruksi mereka dari yang sederhana sampai yang rumit dan dapat menunjukkan adanya peningkatan perkembangan berpikir mereka. Daya penalaran anak akan bekerja aktif. Konsep pengetahuan matematika akan mereka temukan sendiri, seperti nama bentuk, ukuran, warna, pengertian sama/tidak sama, seimbang. Sosialisasi juga terjadi pada saat anak membagi tugas, menentukan pilihan, berbagi pengalaman, tenggangrasa dan berkomunikasi dengan baik. Pengetahuan sosial juga dapat timbul, misalnya membuat kota, gedung-gedung, kantor, rumah, stasiun. Begitu juga kemampuan berbahasanya timbul saat anak menyebutkan nama hasil kreasinya.
Saat bermain balok, anak-anak bebas mengeluarkan dan menggunakan imajinasi serta keinginannya untuk menemukan agar dapat bermain dengan kreatif.
Tahap-tahap yang dilalui anak dalam bermain balok menurut Apelman (1984) ada tujuh tahapan bermain balok yang dibuat Harriet Johnson (1982), yaitu sebagai berikut:
Tahap pertama balok-balok dibawa anak-anak ke mana-mana, tetapi tidak digunakan untuk membangun sesuatu. Tahap ini dilakukan anak usia 1-2 tahun.
1. Tahap kedua, anak-anak mulai membangun. Balok-balok dijejerkan secara horizontal maupun vertikal yang dilakukan secara berulang-ulang (usia 2 atau 3 tahun).
2. Tahap ketiga, membangun jembatan, (usia 3 tahun).
3. Tahap keempat, membuat pagar untuk memagari suatu ruang. (usia 2, 3 atau 4 tahun).
4. Tahap kelima, membangun bentuk-bentuk yang dekoratif. Bangunan-bangunan belum diberi nama, tetapi bentuk-bentuk simetris sudah tampak. Kadang-kadang, ada juga nama yang diberikan, namun tak ada hubungannya dengan fungsi bangunan tersebut (usia 4 tahun).
5. Tahap keenam, sudah mulai memberi nama pada bangunan. Khususnya untuk permainan dramatisasi bebas (usia 4 sampai 6 tahun).
6. Tahap ketujuh, bangunan-bangunan yang sudah dibuat anak-anak sering menirukan atau melambangkan bangunan yang sebenarnya yang mereka ketahui. Anak-anak mempunyai dorongan yang kuat untuk bermain peran (dramatisasi) dengan bangunan yang dibuatnya (usia 5 tahun ke atas).
C. Manfaat Bermain Balok Bagi Perkembangan Anak
Balok dianggap sebagai alat bermain yang paling bermanfaat dan yang paling banyak digunakan di TK maupun lembaga pendidikan prasekolah (Benish, 1978, Kinsmans G berk, 1979). Variasi bentuk, ukuran, warna dan berat balok menunjang pengalaman belajar anak usia dini. Balok membei banyak kesempatan bagi anak-anak untuk berkembang dalam berbagai cara. Salah satu nilai dari membangun dengan balok yaitu sebagai pengembangan fisik motorik anak, sebagai berikut:
1. Melalui bermain mengangkat, membawa balok, membungkuk untuk mengambil balok, mendorong dan mengambil balok-balok dari dalam rak, menyusun balok demi balok menjadi satu bangunan. Di sini otot-otot besar dan kecil memperoleh latihan untuk berkembang. Selain itu juga melatih koordinasi tangan dan mata.
2. Anak-anak belajar tentang seimbang dan simetris melalui menyusun, memancangkan (mendirikan) dan menyeimbangkan balok-balok.
3. Anak-anak mengembangkan koordinasi motorik dengan memindah-mindahkan balok.
4. Anak-anak mengerti hubungan objek-ruang melalui penempatan balok-balok.
D. Medium dan Bahan Balok
Jenis balok ada bermacam-macam, seperti balok-balok ukuran besar, ukuran kecil dan balok yang dapat dimainkan di meja (tabe blocks).
Balok meja biasanya terdiri dari balok-balok bujur sangkar berwarna atau polos, yang dapat dimainkan secara individual atau bepasangan sambil duduk mengelilingi meja. Dapat pula ditambahkan bentuk-bentuk lain untuk lebih menstimulasi daya cipta dan daya eksplorasi anak.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, Pendidik, Pimpinan Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu. Observasi dalam penelitian dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, selama dua jam pelajaran yaitu pada hari Senin tanggal 19 Mei 2014. Penelitian menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatan Bermain Balok.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pendidik dan Pimpinan Sekolah untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar kemampuan seni anak melalui pembelajaran Bermain Balok.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti serta penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut :
Observasi
Wawancara dengan Guru
Wawancara dengan Pimpinan TK
Dokumentasi
- Anak-anak sedang melaksanakan kegiatan bemain dengan media balok di dalam kelas.
- Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh menerima peserta didik usia 4 – 6 tahun.
- Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh memberikan kegiatan bermain balok untuk mengembangkan fisik motorik anak.
- Dalam pelaksanaannya memang kami sengaja tidak satu anak satu balok tapi kami dapat melaksanakan dengan kerja sama dan saling membantu untuk melatih tangan satu anak dengan pasangannya.
- Melalui kegiatan bermain balok diharapkan dapat mengembangkan kreativitas anak dan dapat melatih kerja sama dengan temannya.
- Sesuai dengan jadwal pemutaran sentra.
- Terdapat ruangan khusus untuk kegiatan balok.
- Untuk memberikan kesempatan pada anak agar dapat bermain dengan media sekitar dengan leluasa.
- Penyusunan kegiatan dibuat setiap hari sesuai dengan tema dan mengacu pada buku Panduan PROTA (Program Tahunan), PROMES (Program Semester), RKM (Rencana Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian) serta dari sumber lainnya untuk membantu kelancaran pembelajaran dan menambah pengetahuan dan wawasan.
- Pemenuhan gizi bagi anak sangatlah penting karena dengan pemenuhan gizi yang tepat anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal.
- Supaya anak dapat melaksanakan kegiatan dengan aman, nyaman dan menyenangkan.
- Untuk pemenuhan gizi anak pun kami sangat perhatikan karena dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak.
- Disesuaikan dengan tema.
- Terdapat ruangan kamar khusus yang ada tulisan terapi.
- Tentang pelayanan kami pada anak berkebutuhan khusus memang kami menerima juga untuk kami tangani melalui terapi yang biasanya diberikan oleh guru khusus.
- Untuk anak berkebutuhan khusus kami tangani dengan diterapi secara rutin dengan harapan dapat berbaur dengan yang lain.
- Jumlah tenaga pendidik di RA kami ada 2 (dua) orang.
- Jumlah peserta didik di RA kami ada 26 peserta didik.
- Program dirancang oleh semua pendidik dan kepala RA.
B. Hasil Analisis
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat penelitian maka diperoleh hasil dalam kegiatan bermain balok di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas adalah sebagai berikut :
Di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas guru melakukan kegiatan pembelajaran bermain balok yang dilakukan di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas diharapkan mampu mengembangkan fisik motorik anak melalui media balok yang dapat menghasilkan bentuk balok inkonvensional serta dapat mengembangkan rasa kesetiakawanan yang tinggi.
Hasil wawancara dengan pendidik Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas bahwa kegiatan bermain balok dapat mengembangkan fisik motorik anak seperti yang diungkapkan oleh Lowen Feld dan Brittain (1980) dalam Widia Pakarti, dkk. (2008) menjelaskan bahwa kegiatan seni berperan dalam mengembangkan fisik, pikir/intelektual, emosional, kreativitas, sosial dan estetika.
Hasil wawancara dengan Kepala Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Banyumas bahwa belajar melalui bermain balok dengan media pada hakekatnya menyenangkan yang menjadikan anak belajar dari dalam dirinya sendiri sehingga belajar lebih bermakna dari pada sekedar perintah guru.
Jadi, analisis data diperoleh dari data yang terkumpul melalui observasi, wawancara dengan pendidik dan pimpinan dan dokumentasi pada saat penulis melakukan penelitian dan disusun menjadi tabulasi data. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Hasil data yang telah dicapai oleh siswa melalui observasi dalam pembelajaran bermain balok melalui media yang dilakukan di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas.
C. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain balok dengan media merupakan kegiatan yang bermaksud mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki anak yang salah satunya adalah mengembangkan kemampuan fisik motorik anak.
Melalui kegiatan bermain balok yang dilakukan di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas diharapkan mampu mengembangkan kreativitas anak melalui media dan gerakan tangan yang dapat menghasilkan berbagai bentuk balok bangunan dan lain-lain yang dapat meningkatkan kemampuan fisik motorik anak. Dengan kegiatan bermain balok dapat mengembangkan fisik motorik seperti yang diungkapkan oleh Lowen Feld dan Brittain (1980) dalam Widia Pakarti, dkk. (2008) menjelaskan bahwa kegiatan seni berperan dalam mengembangkan fisik, pikir/intelektual, emosional, kreativitas, sosial dan estetika.
Secara umum Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Banyumas telah mempunyai kegiatan-kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa sesuai dengan tahap perkembangan anak sehingga anak berkembang dengan optimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1. Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas mempunyai program pelayanan anak berkebutuhan khusus dengan terapi rutin.
2. Pengembangan kemampuan yang dimiliki anak salah satunya dikembangkan melalui kegiatan bermain balok dengan media sehingga anak dapat mengembangkan kreativitas dan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi.
3. Lingkungan/pemetaan area berdasarkan tema di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas juga disiapkan sedemikian rupa sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan yang dimiliki anak.
4. Tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya.
B. Saran-Saran
1. Dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak melalui balok hendaknya nampan/bahan perlengkapan yang ada jumlahnya memenuhi jumlah anak sehingga anak dapat bebas berkreasi.
2. Pengembangan kemampuan yang dimiliki anak melalui bermain balok hendaknya pendidik terlibat langsung dengan anak untuk memberi motivasi dan bantuan anak ketika mengalami putus asa.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN A
INSTRUMEN WAWANCARA
1. Instrumen Wawancara Dengan Pendidik.
2. Instrumen Wawancara Dengan Pimpinan.
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK
1. Usia berapakah peserta didik yang diterima di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas ini?
2. Media dan metode apa yang diterapkan/digunakan untuk mendukung kegiatan di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas ini?
3. Siapakah yang menyusun/merancang kegiatan-kegiatan di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas ini?
4. Mengapa di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas ini ada 2 (dua) ruangan khusus?
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PIMPINAN
1. Apa keistimewaan yang dimiliki oleh Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas?
2. Mengapa terdapat 2 (dua) ruangan di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas?
3. Apa yang menjadi alasan anak yang berkebutuhan khusus diterima menjadi peserta didik di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas?
LAMPIRAN B
INSTRUMEN HASIL WAWANCARA
1. Instrumen Hasil Wawancara Dengan Pendidik.
2. Instrumen Hasil Wawancara Dengan Pimpinan.
HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK
1. Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas menerima peserta didik dengan usia antara 4 sampai 6 tahun.
2. Media Balok di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas untuk bermain balok. Anak dilatih membuat mainan dengan balok menjadi bentuk bangunan. Anak menjadi tahu bahwa untuk bermain balok tidak hanya bisa pakai bahan dari toko, tapi kayu bekas pun bisa untuk dibuat bangunan.
3. Penyusunan program kegiatan di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas dibuat setiap bulan dengan tema mengacu buku Panduan PROTA (Program Tahunan), PROMES (Program Semester), RKM (Rencana Kegiatan Mingguan) dan RKH (Rencana Kegiatan Harian) serta dari sumber lainnya untuk membantu kelancaran pembelajaran dan menambah pengetahuan dan wawasan.
4. Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas menerima peserta didik berkebutuhan khusus dengan alasan untuk memberikan pelayanan minimal agar mereka dapat bergaul dengan teman sebayanya walaupun ada kekurangan. Ada tenaga pendidik khusus yang menangani peserta didik berkebutuhan khusus ini. Tidak semua guru bisa menanganinya.
HASIL WAWANCARA DENGAN PIMPINAN
1. Melalui kegiatan bermain dengan media balok diharapkan dapat mengembangkan kreativitas anak dan dapat melatih kerja sama dengan temannya. Ada juga program pemenuhan gizi anak yang sangat kami perhatikan karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak.
2. Di Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas ada 2 (dua) ruangan khusus bertujuan agar anak dapat melaksanakan kegiatan dengan aman, nyaman dan menyenangkan tanpa merasa terganggu dengan proses kegiatan anak berkebutuhan khusus di ruangan.
3. Alasan Raudhatul Athfal (RA) Miftahul Jannah Kuntili Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas menerima anak berkebutuhan khusus adalah agar mereka dapat bergaul dengan teman sebayanya walaupun ada kekurangan. Penanganannya kami lakukan dengan terapi secara rutin.
DAFTAR PUSTAKA
Asmawati Luluk, dkk. 2008. Pengolahan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.Jakarta : Universitas Terbuka.
Bambang Sujiono, dkk. 2010. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta :Universitas Terbuka.
B.E.F. Montolalu, dkk. 2009. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka.
LAMPIRAN C
0 komentar:
Posting Komentar